Karakteristik Fisik Anak Tunadaksa


Karakteristik fisik/kesehatan anak tunadaksa biasanya selain mengalami cacat tubuh adalah kecenderungan mengalami gangguan lain,  seperti sakit gigi, berkurangnya daya pendengaran, penglihatan, gangguan bicara, dan lain-lain. Kelainan tambahan itu banyak ditemukan pada anak tunadaksa sistem cerebral.
Gangguan bicara disebabkan oleh kelainan motorik alat bicara (kaku atau lumpuh),  seperti lidah, bibir,  dan  rahang sehingga mengganggu pembentukan artikulasi yang benar. Akibatnya, bicaranya tidak dapat dipahami orang lain dan diucapkan dengan susah payah. Mereka juga mengalami  aphasia sensoris,  artinya ketidakmampuan bicara karena organ reseptor anak terganggu fungsinya, dan  aphasia motorik,  yaitu mampu menangkap informasi dari lingkungan sekitarnya melalui indra pendengaran, tetapi tidak dapat mengemukakannya lagi secara lisan. Anak  cerebral palsy mengalami kerusakan pada  pyramidal tract  dan  extrapyramidal  yang berfungsi mengatur sistem motorik. Tidak heran mereka mengalami kekakuan, gangguan keseimbangan, gerakan tidak dapat dikendalikan, dan susah berpindah tempat. Dilihat dari aktivitas motorik, intensitas gangguannya dikelompokkan atas  hiperaktif  yang menunjukkan tidak mau diam, gelisah; hipoaktif yang menunjukkan sikap pendiam, gerakan lamban, dan kurang merespons rangsangan yang diberikan; dan tidak ada koordinasi,  seperti waktu berjalan kaku, sulit melakukan kegiatan yang membutuhkan integrasi gerak yang lebih halus, seperti menulis, menggambar, dan menari.

Referensi : Dra.Astati-Pengertian, Klasifikasi, dan Karakteristik Anak Tunadaksa.

2 komentar:

Fathoni Saktia Taqwawan mengatakan...

makasih kakak, ijin copas yahhh.... :D buat makalahku...

Unknown mengatakan...

oke, semoga bermanfaat :D

Posting Komentar

Copyright 2009 Don't Have a Dis-Ability, But Have a Different-Ability. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy